RSS
Hello! Welcome to this blog. You can replace this welcome note thru Layout->Edit Html. Hope you like this nice template converted from wordpress to blogger.

My first experience


 Pengalaman pertama ku yang beberapa hari lalu aku jalani. Naik gunung. Beberapa kali aku ingin naik gunung, tapi baru kali ini aku mendapatkan ijin dari kedua orang tua aku. Gunung Ungaran adalah gunung yang menjadi pendakian pertama aku. Bersama sahabat dan kedua kedua teman yang baru aky kenal. Kami berlima mendaki gunung ungaran. 12-13 okt 2013. Awal aku mewujudkan mimpiku. Meski di awal perjalanan aku sempet masuk angin bahkan sampai muntah, tapi aku tak mau menyerah untuk bisa sampai ke puncak. Sahabat yang selalu memberi semangat dan teman yang dengan senang hati mau meneman perjuanganku menuju puncak. Aku jadi belajar untuk menggapai sebuah mimpi itu dibutuhkan kerja keras dan harus berjuang. Dan aku gak mau kalah dengan keadaan waktu itu. Trekking dari pos 3 menuju puncak, ku akui cukup berat. Bukan hanya aku saja yang merasakan tapi semua para pndaki pun juga mengeluh. Tepat pukul 03.00 dini hari, aku menpakkan kaki di atas puncak. Subhanallah.
Sungguh tak ada nikmat yang bisa didustakan ketika melihat betapa besar kuasa-Nya. Begitu indah ciptaan-Nya. Ibu aku mampu naik sampai ke puncak. Aku bisa, mewujudkan impianku...
Pengalaman yang tak kan pernah ku lupakan. Jangan pernah berhenti berharap karena Allah tau waktu yang tepat untuk mewujudkan harapan kita. Thanks God. Buat sahabatku, Ria dan siska. Buat mas ghofur dan mas nur. Terima kasih sudah menemani pendakianku ini. Jangan pernah takut untuk bermimpi. Setinggi apapun itu. Dengan bermimpi kita akan punya tujuan hidup yang akan kita capai.
Pukul 08.30 aku dan teman-teman memutuskan untuk turun. Karena klo kesiangan ntar jadi panas, apa lagi jalannya cukup berdebu. Fiuh !. Perlu pake masker deh, klo gak bakal batuk-batuk yang elergi sama debu.
Seperti yang di foto, cukup berat bukan medan yang musti kita lewati. Cukup curam, penuh dengan bebatuan dan debu yang menyesakan napas. Aahh, tapi semua itu keren !!. Dari atas aku bisa beberapa kota di jawa tengah, bisa liat rowo pening, wuaaahhh, pokoknya kueren abis. Meski kaki terasa pegal, dan badan pun sudah minta untuk di manjakan, tapi ku tetep semangat (semangat biar cepet sampe basecamp, terus pulang). Tak ada rasa kapok, pengalaman pertama yang bikin ketagihan. Untuk bisa naik gunung lagi, lagi dan lagi.

Gn. Ungaran. 12-13 Okt '13.
"Selalu ada kenangan di setiap perjalanan, dan selalu ada cerita di setiap langkahnya"
22-10-13

Sahabatku..




Mengenalmu adalah hal terindah buatku. Kamu mmberi warna tersendiri dalam hidupku. Sungguh perkenalan yang sama sekali tak pernah kuduga. Dan sangat bersyukur bisa berteman denganmu. Meski sikap jutek, cuek, nyebelin, itu hal yang selalu kutunjukkan pertama kali kita berkenalan. Aku tak pernah jenuh menulis sesuatu tentang dirimu. Bila sebelumnya aku menulis tentang perasaan, kekecewaan, dan ketidakmampuanku memilikimu. Kini sebaliknya, aku menulis hal-hal yang menyenangkan yang pernah kulalui bersamamu, meski dalam hitungan menit saja. Saat-saat kita tertawa bereng meski Cuma sebentar. Kamu selalu tahu bagaimana cara membuatku tertawa dan gila (tp gak masuk RSJ lho). Nata De Coco, itu sebutanku untuk dirimu. Sebutan itu spontan ku berikan kepadamu karena yang ku ingat dari nama panjangmu Cuma “Pranata”. Lucu dan konyol sih, tapi kamu seneng ku panggil begitu.
Pertemuan pertama, 28 Oktober 2013. Kamu menyempatkan waktu untuk menemaniku jalan-jalan. Ke Air Terjun , ke Pantai meksi sesungguhnya kamu kurang suka sama tempat wisata yang berair. Semua itu begitu menyenangkan dan tak kan pernah ku lupakan. Tak ada rasa canggung untuk ngobrol sama kamu (tapi kamu sok jaim, hahahaha). Rasanya seperti bertemu dengan lama,  itu yang kurasakan pertama kali bertemu denganmu.
Pertemuan kedua, 10 Agustus 2013. Tepat lebaran ketiga. Rasanya aneh, campur seneng. Sempet sebel sih sama kamu, tapi semua itu ilang setelah ketemu kamu. Bercanda tawa, saling mengejek, sungguh menyenangkan tanpa melihat statusmu saat itu. Kita emang suka rebut, berantem atau apalah namanya. Tapi semakin kesini, kita jadi semakin mengenal. Lebih calm, hahaha. Tapi sifat nyebelin diantara kita tak pernah hilang (watak). Franz, itu namanya. Tadinya aku gak boleh manggil begitu. Tapi aku maksa, aku juga pengen seperti teman-temannya memanggilnya Franz. Dan sekarang dia gak keberatan. Franz Sahabatku J.

Rasa Yang Salah


"Tuhan selalu punya rencana yang lebih baik dari apa yang kita rencanakan.."

Maret 2012. Perkenalan lewat dunia maya, komunikasi yang semakin hari semakin intens membuat aku ingin segera bertemu dengannya. Disetiap akhir percakapan kita selalu ada harapan untuk bertemu. “Semoga Tuhan menghendaki untuk kita bisa bertemu”, begitulah kalimat yang terucap dari ku dan dirinya. Nata, itu sebutanku untuk dirinya. Hari-hari ku lewati dengan gelak canda dan tawa bersamanya. Meski semua itu hanya lewat dunia maya, tapi aku merasa semua itu nyata. Seakan kita sedang duduk berhadapan, saling lempar tawa. Namun, beberapa bulan setelah itu aku mengetahui kenyataan yang sontak menghancurkan hatiku jadi berkeping – keping. “Aku sudah menyayangi orang yang berada jauh disana, di kampung halamannya”, begitu pengakuannya. Jleb! Rasanya hatiku seperti ditusuk dengan sebilah pedang. Rasa bersalahpun muncul dalam diriku, yang telah menyimpan harapan sama kekasih orang. Air mata pun tak terbendung lagi. Dalam hitungan detik, isak tangis pun muncul. “Ah, ini resiko yang harus aku terima karena terlalu berharap” begitu ucapku dalam hati. Tak ingin memperlihatkan rasa kecewa itu, aku pun membalas pesannya dengan emoticon tersenyum. Aku tak mau dia tahu, kalo aku sedikit kecewa dengan pengakuannya. Beberapa bulan yang lalu, aku sempet menemukan tulisan didalam blognya yang ditujukan untuku. Tulisan itu berjudul “Ilusi Yang Nyata”. Sungguh tulisan itu membuatku tertegun tak mampu berkata apa-apa, hanya ada air mata yang membasahi pipi. 


"Aku senang dan aku suka dengan deretan kata yang kau susun. Dengan intonasi bercanda, sindiran dan pujian kamu membawa aku larut dalam bayang-banyang ilusi. Seolah tak terbatas ruang, kita bercanda seakan kita dekat. kita tertawa dan bersedih seakan kita saling menatap. Tak terbatas waktu, pagi kamu sebut juga siang, malam ku bilang juga senja. Semua tak terikat aturan, hanya kesadaran diri yang membatasi kita selama ini. Kesadaran itu membuat kita mengerti kita tak dekat. Kita terpisah jarak, tak mungkin menyatukan Asia dan Afrika dalam sekejap karena aku tak punya kuasa itu. Aku sadar, kadang kamu tak sedang tersenyum meski emoticon mu tersenyum. Aku sadar, kita tak saling bertatap walau kadang aku bisa merasakan hangatnya dekapan mu. tapi meski aku sadar, aku tak pernah bisa menghindar. aku tak bisa lari dari semua ini, aku terperangkap dalam gelap, aku dihantui oleh banyang-banyangmu yang bersembunyi didalam gelap. yang selalu memaksaku mencumbu ilusi. Aku selalu berharap ilusi ini tak cuma sekedar asa. Aku berharap semua akan menjadi nyata, mungkin nanti, suatu hari atau mungkin nanti setelah mati. meski Tuhan tak mengizinkan kita berjumpa lagi, setidaknya aku pernah mengenal dirimu, yang membuat ku merasa gila. setidaknya aku pernah memandang wajah mu meski tak lama tapi sulit untuk ku lupa. dan setidaknya aku pernah tau kau pun berharap hal yang sama, meski kau lebih memilih memendamnya bersama ilusi yang membunuh ku, perlahan dari hati mu yang begitu menawan”. 


Tulisan itu masih aku simpan sampai detik ini pula. Tanggal 28 Oktober 2012, itu menjadi awal pertemuan kita, dimana harapan kita telah terwujud. Dan selalu ada harapan untuk bisa bertemu lagi, lagi dan lagi. Tuhan, selalu punya rencana yang indah, tanpa kita duga. Rasa kecewa yang dulu bersemanyam di hati, kini sedikit demi sedikit mulai hilang. Namun rasaku kepada dirinya tak pernah bisa hilang. Aku selalu berdoa, agar Tuhan meredam semua rasa ini hingga tiba masanya semua menjelma menjadi kenyataan. Kenyataan yang indah yang selalu aku impikan. Sampai detik ini, rasa itu masih tersimpan rapi di dalam hati. Dengan besar hati aku katakan, semoga kamu bahagia dengan pasangan kamu. Karena aku tau, kamu tak ingin menyakiti hati yang ada nan jauh disana. Dan aku pun mengerti, karena aku tak ingin melukai hatimu yang telah terisi dengan orang lain. Tuhan lebih tau apa yang kita butuhkan. Aku pun tak ingin memaksakan perasaan. Aku masih punya sahabat yang selalu menghiburku, orang tua dan saudara yang selalu ada buat aku. Mengenalku membuatku hidupku jauh berwarna. Dan jogja menjadi saksi bisu, atas semua rasa yang kusimpan terhadapmu. Semoga ada sedikit celah ditakdirnya untukku. Namun, sayang sekali dia sudah menunjukan sikap bahwa tak ada celah lagi dihatinya untuk diriku. Aku pun sadar, tak semua yang kita harapkan selalu jadi kenyataann dan Tuhan selalu punya rencana yang lebih baik dari apa yang telah kita rencanakan.

Yang Lalu dan Sekarang


Ku harap kamu itu sekedar masa lalu buat aku, masa lalu dimana aku menyukai orang dalam situasi yang gak tepat. Dan semua itu ku simpan dalam diamku dan dalam doaku. Meskipun terkadang terlihat dari sikap dan cara bicaraku. Tapi sebisa mungkin ak mencoba untuk menyembunyikannya, karena aku takut menjadi semakin terluka. Berharap suatu saat Tuhan mengijinkan dia untuk mengetahui semua itu. Yah, Tuhan mendengar doaku. Dia tau semua tentang perasaanku. Aku hanya bisa diam dan diam.
Harapan itu terlihat nyata, namun semua itu gak nyata. Dan aku pun menyadari semua itu. Mencoba lupakan, lupakan dan lupakan. Namun, bayangan itu semakin dekat dan nyata. Aku pun ingin berlari, meninggalkan semua itu dan menguburkan namun aku gak bisa. Meskipun aku sempet berharap agar Tuhan memberikan celah kecil untuku masuk kedalam takdirnya, tapi tetap saja gak bisa. Karena itu akan membuat hatinya sakit, hati yang telah dimiliki oleh orang lain. Dan akupun juga tak ingin menyakiti hatinya dan orang yang ada nan jauh disana.
Dan sampai sekarang pun, bayanganmu semakin nyata terlihat olehku. Tuhan, Engkau yang Maha membolak balikan perasaan ini. Redamkan perasaanku dengan ketententuan-Mu, sampai masanya datang. Aamiin
 
Copyright 2009 Imah^^. All rights reserved.
Free WordPress Themes Presented by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy