RSS
Hello! Welcome to this blog. You can replace this welcome note thru Layout->Edit Html. Hope you like this nice template converted from wordpress to blogger.

Rumah Baca "BUMI PERTIWI"


 Buku adalah jendela ilmu. Begitulah semboyan yang sering kita lihat di dalam perpustakaan. Namun, sekarang jaman telah berkembang. Jaman dulu anak-anak sekolah sering keluar masuk perpustakaan yang ada disekolah untuk mencari ilmu, menambah wawasan. Sekarang, tak banyak orang yang suka membaca. Mereka selalu ingin yang instans tanpa mau bersusah payah. Banyak anak yang lebih memilih untuk jalan – jalan ke Mall, main Playstation dan juga main internet. Semua itu karena perkembangan jaman yang tidak bisa dihindari. Perpustakaan yang ada di sekolah pun jadi sepi, bahkan tak ada pengunjung satu pun.

Keadaan itu membuat Bapak Samsudin selaku Guru SD Krasak, tergugah hatinya untuk mendirikan rumah baca dikediamannya berserta dengan keempat rekannya yaitu Dwi Astuti, Billy Prasojo, Lucyana dan Haikal Wijaya. Rumah baca tersebut di beri nama “BUMI PERTIWI”, yang berada di Desa Krasak Blok Pulo, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, dengan persetujuan kepala desa setempat. Rumah baca yang diperuntukkan semua kalangan dengan visi menumbuhkan minat membaca untuk anak-anak.
Rumah baca “Bumi Pertiwi” berdiri sejak tanggal 11 November 2012, yang awalnya hanya dikunjungi oleh anak murid Bapak Samsudin selaku motor penggeraknya. Kemudian beberapa anak dari  kampung sekitar mulai tertarik dan datang kerumah baca tersebut sekadar untuk membaca buku cerita ataupun mendengarkan dongeng.  Disana anak-anak tidak hanya membaca saja, karena Bapak Samsudin juga memberikan mereka pengetahuan tentang membuat hastakarya, kemudian mengajari mereka menggambar dan mengembangkan bakat yang dimiliki oleh si Anak. 
Rumah baca “Bumi Pertiwi” ini terbilang masih minim fasilitasnya. Untuk saat ini buku yang tersedia baru buku cerita untuk anak – anak. Para pendiri berencana untuk menambah koleksi buku yang ada dirumah baca, dari buku tentang sejarah, dongeng, cerita maupun buku edukasi lainnya. Namun, semua itu belum dapat merealisasikannya karena keterbatasan dana yang dimiliki. Oleh karena itu, rumah baca membutuhkan bantuan baik dalam bentuk buku maupun dana untuk menambah koleksi buku.

Diam Yang Kuinginkan




"Kita tidak akan pernah mendapatkan sesuatu jika kita terlalu menginginkannya. Kita tidak akan pernah mengerti hakikat memiliki, jika kita terlalu ingin memilikinya." – Tere Liye-

Harusnya aku menyimpan semua itu dalam diamku. Selalu ku coba diam dengan segudang rasa yang ingin ku sembunyikan dan hanya dengan-Nya aku bercerita. Namun, sayang sekali dirinya sudah mengetahui semua itu. Aku berharap semua itu tak kan pernah dia ketahui, karena aku sudah mencoba ikhlas dengan melihat dia bahagia. Aku hanya ingin menyimpan rasaku dalam diam. Karena aku takut rasa ini akan semakin menyiksaku. Dan aku belum siap dengan semua itu. 

Ibarat nasi sudah menjadi bubur. Semua sudah dia ketahui. Dan kini semakin menyiksaku. Semakin lama rasa itu semakin berkembang. Bagaimana aku harus melawannya ? Bagaimana aku harus membunuh rasa itu ? Bagaimana aku harus menghindar ?. Sedangkan semua itu tampak jelas di hadapanku. Bukan aku ingin menghapusnya, hanya saja aku menjadi semakin takut. Takut harapan yang sama muncul kembali. Takut semakin terluka dengan harapan itu. Takut aku tak sanggup menikam perasaan ini. Takut rasa ini semakin dalam. Karena aku tak ingin menyakiti seseoarang yang ada disana dengan berkembangnya perasaan ini.

Andai bisa ku ulang waktu, ingin sekali aku membunuh rasa itu ketika masih menjadi tunas-tunas kecil. Bukan karena aku tak mensyukurinya, tapi karena aku takut gak bisa mengendalikannya. Dan kini pertanyaan disetiap doaku terlah terjawab, dan itu semakin membuatku tak sanggup. Tak sanggup menikam perasaan ini dan tak sanggup menyakiti hati yang disana. Ku pasrahkan semuanya kepada-Mu, biar waktu yang menjawabnya.

Pesona Lawang Sewu


 23.04.13
Pesona Lawang Sewu di malam hari cukup menakjubkan. Lebih menakjubkan lagi bila kita bisa berfoto-foto di depan kaca mozaik. Yang setiap kacanya terdapat beragam gambar dengan beragam cerita.  Malam itu aku dan temen-temenku berencana untuk menjelajah seluruh gedung yang ada di Lawang Sewu.Namun, sayang sekali kita hanya bisa menjelajah gedung B dan sekitarnya, karena gedung A dan dan gedung yang lain masih dalam tahap renovasi.
 Mendengar cerita dari pemandu tentang berapa jumlah sesungguhnya pintu yang ada di lawang sewu membuat kami seakan gak percaya. Jumlah pintu di Lawang sewu hanya ada sekitar 400an. Jauh dari Angka Seribu. Kita pun juga di perlihatkan miniatur Lawang sewu setelah melewati tahap renovasi. Tempat yang dulunya menjadi pembuangan mayat, nantinya akan mnjadi tempat parkir sepeda motor. Hmmm,, jangan heran kalau nanti ketika sudah selesei renov, kalian berada di parkir malam terus mendengar jeritan-jeritan. Hehehehe. Kita pun berjalan menyusi gedung B dan mulain naik ke lantai 2.
 Lantai 2, tempat dimana dijadikan lokasi syuting Ayat-ayat cinta (kata pemandunya lho). Kita memasuki sebuah ruangan yang disebut Aula. Lokasi yang dulu dijadikan sebagai tempat berpesta. Jendela yang ada disana dipasang terbalik, itu karena untuk sirkulasi udara begitu yang di katakan oleh pemandunya. Setelah meninggalkan Aula, kita naik ke lantai 3 menuju loteng. Loteng tempat yang paling menyeramkan, tak heran jika di sana banyak ditemui suara-suara aneh. Udara disana sangat panas, dan terasa pekat sekali. Anak tangga untuk menuju kesanapun terlihat juram dan mesti hati-hati. Dan ketika kita mau meninggalkan loteng, tanpa sengaja temenku mendengar suara yang aneh, ketika menuruni tangga. Karena takut dia balik naik lagi, tapi pemandunya bilang gak ada apa-apa. Akhirnya kita cepat-cepat menurununi anak tangga. Kita semua menghela nafas lega bisa meninggalakan loteng tersebut.
Selesei menelusuri gedung B, kita diajak koridor gedung A. Aseekkk. Meskipun tidak bisa masuk sih, tapi gak masalah yang penting kita bisa berfoto di koridornya. Hehehehe. Kita juga diajak ke halaman belakang Lawang Sewu. Disana hanya sekedar berfoto saja sih. Emang lebih asik deh kalau menelusuri lawang sewu di malam hari. Hmm, tadinya pengen masuk ke ruang bawah tanah, tapi temenku ada yang gak mau. So, kita cuma menelusuri gedung - gedungnya saja sih. Buat yang belum pernah kesana, buruan gih, gak bakal nyesel pokoknya. Hehehe.

Menerjang Badai Angin di Gedung 9


 11.03.2012
Acara jelajah alam with temen-temen. Perjalanan yang cukup menyenangkan untuk bisa sampai di Gedung 9, tempat tujuan kita untuk berjelajah. Dari berangkat yang kehujanan di jalan, berhenti untuk cari mantel,  ditambah temen yang hampir nubruk orang. Bukan hanya itu saja, sebelum berangkat kita nyulik orang dulu. Hahaha. Karena personil kita ganjil, mau tidak mau kita harus nyulik orang dan orang tersebut adik kelas kita. Lima menit setelah kita telpon, langsung kita berangkat (mandi gak tuh). Hahaha.
 Mau mandi apa gak, itu gak masalah yang penting berangkat. Walaupun hujan tetap kita gak akan patah semangat untuk bisa nyampai ke Gedung 9. Semua itu sangat menyenangkan buat kita. Perjalanan yang lumayan jauh, sesekali kita mampir ke pom bensin sekedar mampir ke toilet ataupun cuma foto-foto doang. Sesampai di Gedung 9, ternyata disana juga sedang turun hujan plus badai angin. Serasa ikut terbang bersama angin. Tapi, meskipun begitu tak membuat kita menyerah untuk naik sampai ke Candi 9. Angin yang kencang seakan membuat kita untuk ikut terbang bersamanya. Cuaca yang dingin sekali, tak membuat kita menyerah. Bapak penjaga di gedung 9 pun heran melihat kita. Kita pergi berenam dan itu cewek semua tanpa ada cowok satupun. Kita kan cewek-cewek tangguh. Hahahaha. Belum sampai di Candi pertama, angin pun sudah mulai mencoba untuk mengusik perjalanan kami. Baru seperempat dari perjalanan.

 Sebelum naik ke Candi pertama, kita sempatkan untuk berfoto-foto dengan pemandangan alam yang nan menawan. Dan ekpresi yang nampak di foto samping ini sangat-sangat natural. Hahahaha. Angin memang bertiup sangat kencang waktu itu, dan kita memanfaatnya untuk berfoto dengan pose ketiup angin. Semua itu terlihat mengasikan. Dan seperti biasa kita selalu rusuh dimanapun kita berada.
Selalu bersikap aneh dan konyol tapi menyenangkan dan hal itu yang tak kan terlupakan.
Ini foto ketika sampai di Candi pertama. Saat itu kabut mulai turun. Sulit bagi kita untuk melihat jalan, namun kita tetap meneruskan perjalanan sampai ke Candi 2. Setelah itu kita turun, karena cuaca yang tidak bersahabat yang mengharuskan kita untuk tidak meneruskan perjalanan.

Goa Pindul Penghilang Galau

 02-03-13.
Rencana yang hampir gatot (gagal total), dua minggu daerah semarang diterjang banjir dan hampir membuat aku dan teman-temanku membatalkan acara untuk berwisata ke Goa Pindul. Tiga hari sebelum hari H pun kita di bingungkan oleh kabar yang memberitahukan kalo salah satu sahabat kita ada yang gak bisa ikut karena sakit. Hmmm. Kecewa, bingung, semua sudah oke tinggal berangkat doang. Gak tega ninggalin sahabat untuk bersenang-senang tapi acaranya juga gak bisa di batalkan. Dengan terpaksa kita tetep berangkat dan tanpa salah satu dari sahabat kita.
 Waktu itu kita meninggalkan semarang dalam keadaan banjir, termasuk rumahku :-( . Tapi orang tua bisa mengerti dan kita pun berangkat pukul 00.01 seperti tradisi kita. Hehehehe. Diantara kita berlima, ternyata ada yang pergi dengan hati yang galau. Hmm. Disini bagaimana cara kita untuk membuat temen kita itu suapaya gak galau lagi. Biat bisa have fun bareng dan sejenek melupakan masalah yang menjadi beban pikiran kita. Sepanjang perjalanan kita bernyanyi, tertawa dan bercanda. Sungguh saat - saat yang tak kan pernah terlupakan.
 Di Goa pindul lah, temenku membuang perasaan galaunya. Karena kata Bapak pemandunya, kita gak boleh galau ketika mengarungi Goa Pindul. Semua beban yang menjadi pikiran harus kita buang dulu untuk sementara ini. Bersenang-senang mewujudkan keinginan yang sudah berkali0kali direnacanakan tapi gagal. Dan kini semua sudah menjadi nyata. Pekikan tawa yang terdengar dan candaan serta gurauan yang membuat suasana menjadi ramai dan menyenangkan. Ini adalah hal terindah buat aku dan sahabat - sahabatku. Meluangkan waktu untuk kebersamaan kita.
Gak ada kata GALAU lagi, karena kita semua disini happy. Bersenang-senang, merangkai kenangan - kenangan yang akan menjadi suatu bingkai yang indah. Persahabatan ini tak kan berhenti sampai disini. Masih banyak tempat yang akan menjadi tempat kita merangkai bingkai - bingkai pengalaman dan kenangan.

Sahabat Sejati

"Persahabatan yang akrab tak mungkin bisa di pisahkan melainkan dengan kematian"
 Petemuan ini berawal dari suatu kegiatan kepramukaan di sekolah, yang tadinya hanya iseng-iseng ikutan kini mala jadi suatu prioritas. Di organisasi itulah kita berkenalan, bercanda, dan sekarang jadi sahabat. Lima tahun sudah kita menjalin persahabatan, suka duka, pahit manis yang telah kita lewati. Semua berawala dari kata "NC" dan angka "33". Sebutan NC dan angka 33 yang mengakrabkan kita dalam suatu persahabatan yang solid.
 NC yang berati Ngablak City, sebutan untuk aku dan keempat temenku dari SMP, karena rumah kita semua berada di daerah Ngablak. Sebutan itu masih tetap kita gunakan ketika kita masuk ke SMA. Kebetulan aku dan keempat temanku masuk ke SMA yang sama dan ikut organisasi yang sama pula. Nama NC bukanlah dimaksudkan untuk menjadi suatu komunitas, itu hanya sebutan ketika kita mau pulang bareng ataupun mau maen bareng.
 Angka 33 klo dalam kepramukaan artinya kebakaran. Hehehehe. Angka 33 adalah nomor angkutan umum yang membawa kita pulang. Angka tersebut kita gunakan untuk memanggil temen-temen yang pulang dengan jalur searah dan tentunya itu temen-temenku. Anak satu organisasi sudah hafal dengan kita, dari sebutan NC sampai angka 33 ketika kita mau pulang. Hahahaha. Pelatih kita pun juga hafal. Setiap ada event kita selalu dateng bareng, kalau ada 1 yang gak ikut maka kita gak ikut semua. Kita jadi lebih akrab, jadi sering maen bareng. Ngumpul bareng, dari cuma sepeda-sepedaan doang trus motor-motoran sekarang jadi mobil-mobilan. Hahahaha.
Sekarang kita semua udah lulus SMA. Tapi semua itu tak membuat kita lupa dengan sahabat-sahabat kita. Komunikasi masih terus berjalan. Dari SMP, SMA dan sekarang Universitas pun kita bareng-bareng. Kita jadi sering touring, hehehe. Karena kita cewek-cewek tangguh dan gak manja. Meskipun sibuk dengan urusan masing - masing, kita masih tetap menyempatkan waktu untuk ngumpul dan maen bareng.
"Sahabat sejati adalah mereka yang sanggup berada disisimu ketika kamu memerlukan sokongan walaupun saat itu sepatutnya mereka berada di tempat lain yang lebih menyeronokkan."
 
Copyright 2009 Imah^^. All rights reserved.
Free WordPress Themes Presented by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy