RSS
Hello! Welcome to this blog. You can replace this welcome note thru Layout->Edit Html. Hope you like this nice template converted from wordpress to blogger.

Masa yang ku rindu..


Hari ini saat aku membuka almari, tiba-tiba pandanganlu tertuju pada suatu benda yang ada dipojok atas almariku. Benda itu adalah kado ulan tahunku entah waktu aku usia berapa aku sudab lupa. Membaca tulisa  yang tertera dibenda itu membuat anganku melayang di masa yang ku rindu. Sejenak aku terbang ke masa itu. Masa dimana aku dan mereka tertawa lepas tanpa ada beban, siram-siraman air ketik salah satu diantara kita ada yang ultah, masa saat aku dan mereka masih polos-polosnya. Andai aku boleh meminta, Tuhan ijinkan aku mengulang masa itu. Masa dimana aku menyimpan semua kesedihanku dalam diam, membunuh kesendirianku dalam sepi, menyembunyikan semua lukaku dalam senyum. Masa dimana aku tak peduli dengan apa yang orang bilang bilang tentang aku, gak peduli seberapa sering mereka mempergunjingkan aku, gak peduli dengan semua hal yang hanya membuatku sakit.
Namun bukan berarti aku tak bersyukur dengan kehidupan yang aku jalani sekarang. Sangat bersyukur, karena Tuhan mengirimkan sahabat - sahabat terbaik buat aku. Mereka yang selalu ada buat aku. Mereka yang saat ini menjadi teman berbagi cerita. Sahabat baru yang ku dapat di masa ini yang membuat hidupku semakin berwarna.
Tuhan, aku tak ingin banyak hal. Aku ingin menjadi aku yang dulu, dengan segala perubahan yang baik tentunya perubahan yang membuatku dekat dengan-Mu. Tuhan, saat ini aku rindu, rindu dengan masa-masa kecilku dulu. Rindu kesendirian yang membawaku dalam ketenangan. Aahh, tapi apa yang ada saat ini lebih dari cukup dari apa yang aku bayangkan.

Cukup dulu merindunya, takutnya ntar mala nangis aku.nya... hehe

My first experience


 Pengalaman pertama ku yang beberapa hari lalu aku jalani. Naik gunung. Beberapa kali aku ingin naik gunung, tapi baru kali ini aku mendapatkan ijin dari kedua orang tua aku. Gunung Ungaran adalah gunung yang menjadi pendakian pertama aku. Bersama sahabat dan kedua kedua teman yang baru aky kenal. Kami berlima mendaki gunung ungaran. 12-13 okt 2013. Awal aku mewujudkan mimpiku. Meski di awal perjalanan aku sempet masuk angin bahkan sampai muntah, tapi aku tak mau menyerah untuk bisa sampai ke puncak. Sahabat yang selalu memberi semangat dan teman yang dengan senang hati mau meneman perjuanganku menuju puncak. Aku jadi belajar untuk menggapai sebuah mimpi itu dibutuhkan kerja keras dan harus berjuang. Dan aku gak mau kalah dengan keadaan waktu itu. Trekking dari pos 3 menuju puncak, ku akui cukup berat. Bukan hanya aku saja yang merasakan tapi semua para pndaki pun juga mengeluh. Tepat pukul 03.00 dini hari, aku menpakkan kaki di atas puncak. Subhanallah.
Sungguh tak ada nikmat yang bisa didustakan ketika melihat betapa besar kuasa-Nya. Begitu indah ciptaan-Nya. Ibu aku mampu naik sampai ke puncak. Aku bisa, mewujudkan impianku...
Pengalaman yang tak kan pernah ku lupakan. Jangan pernah berhenti berharap karena Allah tau waktu yang tepat untuk mewujudkan harapan kita. Thanks God. Buat sahabatku, Ria dan siska. Buat mas ghofur dan mas nur. Terima kasih sudah menemani pendakianku ini. Jangan pernah takut untuk bermimpi. Setinggi apapun itu. Dengan bermimpi kita akan punya tujuan hidup yang akan kita capai.
Pukul 08.30 aku dan teman-teman memutuskan untuk turun. Karena klo kesiangan ntar jadi panas, apa lagi jalannya cukup berdebu. Fiuh !. Perlu pake masker deh, klo gak bakal batuk-batuk yang elergi sama debu.
Seperti yang di foto, cukup berat bukan medan yang musti kita lewati. Cukup curam, penuh dengan bebatuan dan debu yang menyesakan napas. Aahh, tapi semua itu keren !!. Dari atas aku bisa beberapa kota di jawa tengah, bisa liat rowo pening, wuaaahhh, pokoknya kueren abis. Meski kaki terasa pegal, dan badan pun sudah minta untuk di manjakan, tapi ku tetep semangat (semangat biar cepet sampe basecamp, terus pulang). Tak ada rasa kapok, pengalaman pertama yang bikin ketagihan. Untuk bisa naik gunung lagi, lagi dan lagi.

Gn. Ungaran. 12-13 Okt '13.
"Selalu ada kenangan di setiap perjalanan, dan selalu ada cerita di setiap langkahnya"
22-10-13

Sahabatku..




Mengenalmu adalah hal terindah buatku. Kamu mmberi warna tersendiri dalam hidupku. Sungguh perkenalan yang sama sekali tak pernah kuduga. Dan sangat bersyukur bisa berteman denganmu. Meski sikap jutek, cuek, nyebelin, itu hal yang selalu kutunjukkan pertama kali kita berkenalan. Aku tak pernah jenuh menulis sesuatu tentang dirimu. Bila sebelumnya aku menulis tentang perasaan, kekecewaan, dan ketidakmampuanku memilikimu. Kini sebaliknya, aku menulis hal-hal yang menyenangkan yang pernah kulalui bersamamu, meski dalam hitungan menit saja. Saat-saat kita tertawa bereng meski Cuma sebentar. Kamu selalu tahu bagaimana cara membuatku tertawa dan gila (tp gak masuk RSJ lho). Nata De Coco, itu sebutanku untuk dirimu. Sebutan itu spontan ku berikan kepadamu karena yang ku ingat dari nama panjangmu Cuma “Pranata”. Lucu dan konyol sih, tapi kamu seneng ku panggil begitu.
Pertemuan pertama, 28 Oktober 2013. Kamu menyempatkan waktu untuk menemaniku jalan-jalan. Ke Air Terjun , ke Pantai meksi sesungguhnya kamu kurang suka sama tempat wisata yang berair. Semua itu begitu menyenangkan dan tak kan pernah ku lupakan. Tak ada rasa canggung untuk ngobrol sama kamu (tapi kamu sok jaim, hahahaha). Rasanya seperti bertemu dengan lama,  itu yang kurasakan pertama kali bertemu denganmu.
Pertemuan kedua, 10 Agustus 2013. Tepat lebaran ketiga. Rasanya aneh, campur seneng. Sempet sebel sih sama kamu, tapi semua itu ilang setelah ketemu kamu. Bercanda tawa, saling mengejek, sungguh menyenangkan tanpa melihat statusmu saat itu. Kita emang suka rebut, berantem atau apalah namanya. Tapi semakin kesini, kita jadi semakin mengenal. Lebih calm, hahaha. Tapi sifat nyebelin diantara kita tak pernah hilang (watak). Franz, itu namanya. Tadinya aku gak boleh manggil begitu. Tapi aku maksa, aku juga pengen seperti teman-temannya memanggilnya Franz. Dan sekarang dia gak keberatan. Franz Sahabatku J.

Rasa Yang Salah


"Tuhan selalu punya rencana yang lebih baik dari apa yang kita rencanakan.."

Maret 2012. Perkenalan lewat dunia maya, komunikasi yang semakin hari semakin intens membuat aku ingin segera bertemu dengannya. Disetiap akhir percakapan kita selalu ada harapan untuk bertemu. “Semoga Tuhan menghendaki untuk kita bisa bertemu”, begitulah kalimat yang terucap dari ku dan dirinya. Nata, itu sebutanku untuk dirinya. Hari-hari ku lewati dengan gelak canda dan tawa bersamanya. Meski semua itu hanya lewat dunia maya, tapi aku merasa semua itu nyata. Seakan kita sedang duduk berhadapan, saling lempar tawa. Namun, beberapa bulan setelah itu aku mengetahui kenyataan yang sontak menghancurkan hatiku jadi berkeping – keping. “Aku sudah menyayangi orang yang berada jauh disana, di kampung halamannya”, begitu pengakuannya. Jleb! Rasanya hatiku seperti ditusuk dengan sebilah pedang. Rasa bersalahpun muncul dalam diriku, yang telah menyimpan harapan sama kekasih orang. Air mata pun tak terbendung lagi. Dalam hitungan detik, isak tangis pun muncul. “Ah, ini resiko yang harus aku terima karena terlalu berharap” begitu ucapku dalam hati. Tak ingin memperlihatkan rasa kecewa itu, aku pun membalas pesannya dengan emoticon tersenyum. Aku tak mau dia tahu, kalo aku sedikit kecewa dengan pengakuannya. Beberapa bulan yang lalu, aku sempet menemukan tulisan didalam blognya yang ditujukan untuku. Tulisan itu berjudul “Ilusi Yang Nyata”. Sungguh tulisan itu membuatku tertegun tak mampu berkata apa-apa, hanya ada air mata yang membasahi pipi. 


"Aku senang dan aku suka dengan deretan kata yang kau susun. Dengan intonasi bercanda, sindiran dan pujian kamu membawa aku larut dalam bayang-banyang ilusi. Seolah tak terbatas ruang, kita bercanda seakan kita dekat. kita tertawa dan bersedih seakan kita saling menatap. Tak terbatas waktu, pagi kamu sebut juga siang, malam ku bilang juga senja. Semua tak terikat aturan, hanya kesadaran diri yang membatasi kita selama ini. Kesadaran itu membuat kita mengerti kita tak dekat. Kita terpisah jarak, tak mungkin menyatukan Asia dan Afrika dalam sekejap karena aku tak punya kuasa itu. Aku sadar, kadang kamu tak sedang tersenyum meski emoticon mu tersenyum. Aku sadar, kita tak saling bertatap walau kadang aku bisa merasakan hangatnya dekapan mu. tapi meski aku sadar, aku tak pernah bisa menghindar. aku tak bisa lari dari semua ini, aku terperangkap dalam gelap, aku dihantui oleh banyang-banyangmu yang bersembunyi didalam gelap. yang selalu memaksaku mencumbu ilusi. Aku selalu berharap ilusi ini tak cuma sekedar asa. Aku berharap semua akan menjadi nyata, mungkin nanti, suatu hari atau mungkin nanti setelah mati. meski Tuhan tak mengizinkan kita berjumpa lagi, setidaknya aku pernah mengenal dirimu, yang membuat ku merasa gila. setidaknya aku pernah memandang wajah mu meski tak lama tapi sulit untuk ku lupa. dan setidaknya aku pernah tau kau pun berharap hal yang sama, meski kau lebih memilih memendamnya bersama ilusi yang membunuh ku, perlahan dari hati mu yang begitu menawan”. 


Tulisan itu masih aku simpan sampai detik ini pula. Tanggal 28 Oktober 2012, itu menjadi awal pertemuan kita, dimana harapan kita telah terwujud. Dan selalu ada harapan untuk bisa bertemu lagi, lagi dan lagi. Tuhan, selalu punya rencana yang indah, tanpa kita duga. Rasa kecewa yang dulu bersemanyam di hati, kini sedikit demi sedikit mulai hilang. Namun rasaku kepada dirinya tak pernah bisa hilang. Aku selalu berdoa, agar Tuhan meredam semua rasa ini hingga tiba masanya semua menjelma menjadi kenyataan. Kenyataan yang indah yang selalu aku impikan. Sampai detik ini, rasa itu masih tersimpan rapi di dalam hati. Dengan besar hati aku katakan, semoga kamu bahagia dengan pasangan kamu. Karena aku tau, kamu tak ingin menyakiti hati yang ada nan jauh disana. Dan aku pun mengerti, karena aku tak ingin melukai hatimu yang telah terisi dengan orang lain. Tuhan lebih tau apa yang kita butuhkan. Aku pun tak ingin memaksakan perasaan. Aku masih punya sahabat yang selalu menghiburku, orang tua dan saudara yang selalu ada buat aku. Mengenalku membuatku hidupku jauh berwarna. Dan jogja menjadi saksi bisu, atas semua rasa yang kusimpan terhadapmu. Semoga ada sedikit celah ditakdirnya untukku. Namun, sayang sekali dia sudah menunjukan sikap bahwa tak ada celah lagi dihatinya untuk diriku. Aku pun sadar, tak semua yang kita harapkan selalu jadi kenyataann dan Tuhan selalu punya rencana yang lebih baik dari apa yang telah kita rencanakan.

Yang Lalu dan Sekarang


Ku harap kamu itu sekedar masa lalu buat aku, masa lalu dimana aku menyukai orang dalam situasi yang gak tepat. Dan semua itu ku simpan dalam diamku dan dalam doaku. Meskipun terkadang terlihat dari sikap dan cara bicaraku. Tapi sebisa mungkin ak mencoba untuk menyembunyikannya, karena aku takut menjadi semakin terluka. Berharap suatu saat Tuhan mengijinkan dia untuk mengetahui semua itu. Yah, Tuhan mendengar doaku. Dia tau semua tentang perasaanku. Aku hanya bisa diam dan diam.
Harapan itu terlihat nyata, namun semua itu gak nyata. Dan aku pun menyadari semua itu. Mencoba lupakan, lupakan dan lupakan. Namun, bayangan itu semakin dekat dan nyata. Aku pun ingin berlari, meninggalkan semua itu dan menguburkan namun aku gak bisa. Meskipun aku sempet berharap agar Tuhan memberikan celah kecil untuku masuk kedalam takdirnya, tapi tetap saja gak bisa. Karena itu akan membuat hatinya sakit, hati yang telah dimiliki oleh orang lain. Dan akupun juga tak ingin menyakiti hatinya dan orang yang ada nan jauh disana.
Dan sampai sekarang pun, bayanganmu semakin nyata terlihat olehku. Tuhan, Engkau yang Maha membolak balikan perasaan ini. Redamkan perasaanku dengan ketententuan-Mu, sampai masanya datang. Aamiin

Simpang Lima : Goes goes




 Haiii... Capek rasanya tiap hari melakukan rutinitas kerja, kuliah, dan apalagi ditambah KKN. KKN, kegiatan ini cukup menguras tenaga, pikiran dan dana juga tentunya. Jenuh ?? pastinya iya. Disela-sela waktu ketika kita menjalani KKN, kita menyempatkan waktu untk berkumpul (bolos KKN). Karena tempat ploting KKN kita gak sama, makanya kita jadi jarang dan susah ketemu, klo gak bolos begini ya gimana bisa ketemu. Hahaha. Simpang lima, adalah tempat yang kami pilih buat nongkrong, selain nongkrong kita bisa sepeda-sepadaan tentunya dengan jasa penyewa sepeda yang ada.
Ketawa bareng, bercanda bareng merupakan hal yang tak kan pernah terlupakan. Karena satu semester lagi insya Allah kita akan lulus, yang jelas kita akan sibuk dengan urusan masing-masing dan kegiatan masing-masing. Tapi dengan begini kita tau, tanpa sahabat-sahabat kita hidup kita tak kan bisa berwarna. Yang pastinya dalam kehidupan ada yang datang dan ada yang pergi. Sebelum pergi, lakukan yang terbaik, rangkai kenangan yang indah, agar kelak kita bisa bercerita kepada anak cucu kita. Seperti inilah persahabatan kita dulu.


Lelah Menunggu


LDR. Mungkin semua orang sudah tau apa arti dari singkatan tersebut. Itulah yang sedang aku jalani selama setahun ini. Berhubungan jarak jauh. "Jarak jauh itu pilihan dan Kangen itu takdir" itu yang dibilang sama temenku. Begitu lama menungu, menunggu dan menunggu. Hingga terkadang ak merasa lelah untuk menunggu. Begitu banyak janji yang terlontar tapi tak satupun yang ditepati, dan semua itu menjadikan aku semakin kecewa dan tak ingin menunggu lagi.
Tepat tanggal 1 juni 2013 yang lalu, aku memutuskan hubungan dan mengakhiri semuanya. Jujur di setiap hari-hariku yang sepi temenku datang selalu menghibur. Aku menjualani status single selama sebulan dan di waktu sebulan itu aku berharap bisa semakin deket dengan temanku. Deket tanpa ada rasa bersalah lagi. Namun sepertinya aku salah, semua tak seperti yang aku harapkan. Selama sebulan tak ada respon dari dia, berkali - kali aku menyapanya tak kunjung ada jawaban. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak menghubunginya lagi. Dan setelah itu, sebulan setelah menjalani status single aku sempet balikan sama mantan aku. Hmmm, aku pikir setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang kedua. Ternyata aku salah. Selama sebulan berjalan tak ada perubahan sekalipun. Yang ada semakin membuat kecewa. Mungkin emang tak seharusnya diteruskan hubungan ini, hubungan yang sudah gak sehat lagi. 
Dan tak lama setelah itu temenku aku yang nan jauh dimato mengirimkan sebuah pesan, dan dia marah-marah karena aku gak ngasih kabar. What ?? pesanku gak di anggap. Aku gak ngerti kenapa dia jadi marah - marah. Hanya karena aku gak ngasih kabar. Giliran aku nyuekin dia, dia marah-marah. Kemarin aja waktu aku ngirim kabar dia sok cool, cuek. Haiizzhhh.......

I hate it T.T




Kamu emang menyebalkan, kamu emang keras kepala, kamu emang sedikit egois dan arogan, tapi kamu baik, perhatian, asik dan yang paling aku benci kamu ngangenin juga T.T . Meski sering kita berdebat untuk hal yang sepele dan berantem untuk hal yang gak penting.  Tapi kamu asik diajak ngobrol dan cerita. Meski kamu cenderung individualisme, tapi setidaknya kamu sedikit care sama aku #meski kamu gak mau mengakuinya.

Kamu itu seperti kakak aku sendiri. Kamu gak pernah marah ketika aku menganggu kamu yang sedang ingin memanjakan mata, kamu juga gak pernah marah ketika kerjaanmu numpuk gara-gara kamu harus denger cerita aku. Kamu emang terlihat menyebalkan tapi secara tidak langsung kamu perhatian sama aku. Meski kadang kamu bertingkah aneh dan ngediemin aku karena aku gak mau ngaku kalau aku kangen sama kamu, tapi aku tak pernah bisa ngediemin kamu. Aku gak punya kakak laki-laki yang bisa aku ajak cerita seperti halnya aku cerita sama kamu.
 
Dan sekarang baru aku sadari bahwa kamu begitu menyebalkan karena kamu membuat aku menahan rasa kangen. Kangen sama kakaku yang selalu mampu membuatku ketawa dan marah karena sikapmu.

Air Tejun "Sri Gethuk"


 28.10.2012
Tepat 2 hari setelah saya melakukan kegiatan KKL di kota kembang, saya berencana pergi ke kota Jogja bersama teman saya Lemonia dan Misykat. Rencana awalnya hanya sekedar wacana, karena kota yang ingin kita tuju sebenarnya kota Malang bukan jogja, namun karena waktu yang terbatas kita memilih kota Jogja sebagai tempat tujuan. Rencana pergi ke Air Terjun Sri Gethuk yang berada di daerah Wonosari, Gunung Kidul. Air terjun ini di bilang sebagai Green Canyon.nya kota Jogja.  Perjalanan yang cukup melelahkan namun menyenangkan. Dari awal keberangkatan menuju kota Jogja kita menggunkan travel dengan biaya cukup ringanlah, dan mencari penginapan di daerah MT. Haryano (Benteng Kulon) dengan harga yang sesuai dengan kantong kita (maklum anak kuliahan). Dari transportasi sampai penginapan kita cari lewat browsing. Dan bisa dibilang perjalanan kami ini nekad, tanpa ada persiapan apapun selain alat komunikasi.
 Sebelum kita sampai ke air terjun kita mesti melwati jalan setapak Dan disepanjang jalan tersebut bisa kita jumpai para pedagang yang berjualan makanan dan minuman. Untuk menuju air terjun Sri Gethuk ini kita mesti naik gethek atau semacam perahu gitu dengan biaya Rp. 20.000 pada waktu itu. Hanya dalam 10 menit naik perahu tersebut kita bisa sampai ke Air Terjunnya. Dengan panorama yang begitu indah, saya dan teman-teman saya tidak ketinggalan untuk mengabadikan moment ini. Air danau yang berwarna hijau, dengan udara yang sejuk, betapa indahnya ciptaan Tuhan. Disana banyak orang yang melakukan aksi terjun dari atas kemudian berenang di danau. Suara gemercik air yang memecah keheningan. Semua orang yang disana sibuk berfoto sana kemari dengan mencari view yang indah. Suara canda dan tawa dari anak-anak kecil yang bermain air dan ibu-ibu yang hanya duduk di bebatuan menunggu sambil melihati anak-anak mereka yang asik bermain. Sri Gethuk memang tempat yang indah dan menarik untuk di kunjungi.
 Saya dan teman-teman saya asik menikmati germecik dan pemandangan di danau tersebut. Sedangkan teman saya Nata asik hunting foto kesana kemari (maklum photofrafer). Untung saja saya dan teman-teman saya tidak jadi nekad naik angkutan umum menuju ke Sri Gethuk, karena disini jelas gak ada angkutan umum sama sekali. Dan jalan yang kita lewati juga cukup jelek, masih berbatuan dan belum diaspal. Andai kata jadi nekad, bisa-bisa saya dan teman-teman saya nginep disana karena gak bisa pulang. Karena pertimbangan hal seperti itu, saya dan teman saya memutuskan untuk menyewa ojek yang bisa mengantar kita kesana kemari dalam waktu 10 jam. dan si ojek juga menunggu kita selama kita berada di obyek wisata jadi gak perlu khawatir untuk ditinggal. hehehe. Dan beruntung lagi kita gak jadi naik taxi untuk menuju ke Gunung Kidul, bukan asik yang ada mala tekor dan tambah gak bisa pulang karena uangnya ludes buat bayar taxi doang. Wkakakakaka.
Apapun itu, ini adalah hal yang paling menyenangkan buat saya, nekad berangkat ke Jogja, setelah selesei KKL di Bandung. Terasa amat capek sekali namun semua itu terbayar sudah dengan keindahnya yang saya lihat di Sri Gethuk. Dan ingin sekali bisa kembali lagi kesana besama keluarga saya, dan ingin menjelajahi lagi tempat - tempat wisata yang ada di Gunung Kidul. Dan menikmati betapa indahnya alam ini. Betapa besarnya Kuasa Tuhan menciptakan semua ini. 

 
Copyright 2009 Imah^^. All rights reserved.
Free WordPress Themes Presented by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy