Entah harus ku mulai darimana untuk bercerita, karena semua yang ku dapat sungguh di luar ekspektasiku.
8 tahun lalu, aku pernah berdoa agar kelak Tuhan mengizinkanku bertemu dengannya (lagi). Setahun kemudian Tuhan mengizinkannya, dan tali silahturahmi itu masih terjaga. Di setiap kami berpisah selalu kami selipkan doa, "semoga Tuhan mengizinkan kita bertemu lagi ya".
2 tahun berlalu, diam-diam ku selipkan doa dalam hati. "Semoga kau jadi jodohku", entah kenapa ku beranikan diri memintanya kepada Tuhan.
Hingga pada waktunya tiba, Tuhan telah mengatur untuknya mengetahui semua rasa yang ku pendam. Malu, gugup, canggung sudah pasti. Tapi satu yang kita sama harapkan, "jangan pernah ada yang berubah di antara kita, kita ingin semua tetap sama seperti sebelum dia mengetahui semuanya". Tapi apa daya, tetap akan ada hati yang di jaga demi kebaikan bersama. Lambat laun semua terasa beda. Hingga aku memutuskan untuk pergi dan belajar berdamai dengan hatiku.
Siapa sangka, sejauh apapun pergi, selama apapun menghilang, akhirnya dipertemukan lagi. Disini lah Tuhan punya rencana lain untuk kami.
Ketika ikhlasku sudah melepasnya, dia hadir dengan segudang risau. Seperti biasa aku selalu setia mendengar setiap kesahnya, dan dalam hati ku meminta kepada Tuhan "berikan dia kebahagiaan meski bukan denganku".
Aku pernah egois, meminta kepada Tuhan untuk memberikan ruang dihatinya untukku. Tapi aku juga berharap dia bahagia walaupun bukan denganku.
Singkat cerita 6tahun sudah kami melalui lika liku kehidupan. Tanpa di duga Tuhan menjawab doaku. Doa yang mana ? Doa ia menjadi jodohku. Senang ? Pastu senang. Namun semua seperti mimpi.
1 hal yang ku pahami. Ketika hati ikhlas melepas tanpa ada dendam disitu Allah akan memberi yang terbaik. Dan ketika Allah sudah berkehendak maka jadilah.
Alhamdulillah atas izin Allah kini kami telah di karuniai seorang putri yang cantik.
0 komentar:
Posting Komentar