Jenuh

Waktu itu aku lagi boring buangettt, ya seperti biasa kegiatanku kalau lagi bad mood cuma twetteran, facebookan, ngeblog, chatting. Dan waktu chatting aku sempet menyapa temen aku, emang sih udah lama gak pernah nyapa, dan aku iseng-iseng aja mau nyapa dia. Dari beberapa percakapan ini ada sesuatu yang bisa aku ambil sebagai pelajaran.

Waktu itu ada suara adzan magrib berkumandang,
"Kamu sholat dulu sono" ujarku ke temenku, hanya sekedar mengingatkan sih niatnya.
"Iya baru adzan, kamu gak sholat ?", tanya temenku
"Gak", jawabku singkat karena aku lagi ada tamu bulanan
"Kenapa ? kamu muslim kan ? ato km lg ada tamu ?" desak temenk
"Apapun itu km gak perlu tahu deh" jawabku ketus seperti biasa
Bukannya aku gak mau ngasih tahu apa alasan aku, niat dia baik sekedar mengingatkan, tp karena mood ku lagi jelek ya jawabanku terkesan kyak orang yang gak peduli.

"Uoohh, tp klo kamu muslim, ada baiknya kamu sholat" temenku menasehatiku
"Hu'um" jawabku
"Apapun itu aku hanya sekedar mengingatkan" kata temenku
"Iyha thx" jawabku sangat cuek
"Sekarang eman jaman sudah edan" ujar dia
Aku berpikir, maksud dia ngomong gini apa, jangan-jangan dia udah ngujudge aku klo aku orang yg lupa akan kewajiban aku sebagai seorang muslim
"Mungkin" sahutku
"Kalau itu baik menurutmu silahkan lakukan, dan bila itu merugikan sebaiknya jauhi" dia berusaha untuk memberitahuku.

Aku gak ingin mencari pembelaan untuk presepsi dia yg mungkin negatif terhadap aku, setiap orang memang punya persepsi masing-masing. Dia menilai aku dari cover doang, tanpa melihat ke belakang. Never Mind !!
Dan dari situ pun aku mulai ngerti, gak perlu aku berusaha mencari pembelaan untuk membuat orang menilai baik akan diriku, biarka mereka tahu sendiri seperti apa diriku yang sebenarnya. :-)